SELAMAT DATANG DI SUBDEN 3 PELOPOR | DEN A BRIMOB KALTIM

Kamis, 26 Desember 2013

LATIHAN PENGAMANAN VVIP




Dalam rangka mempersiapkan diri dan mengasah kemampuan subden tiga pelopor den A brimob kaltim melakasanakan giat latihan PAM VVIP yang di pimpin langsung oleh kasubden tiga pelopor iptu IWAN PAMUJI,SH
latihan di laksanakan dalam rangka meningkatkan ketrampilan personel satuam brimob khusus nya anggota subden tiga pelopor,adapun materi yang di latihkan oleh instruktur meliputi pengamanan secara terbuka terhadap obyek pengamanan VVIP

Jumat, 20 Desember 2013

PANGGILAN LUAR BIASA




PANGGILAN LUAR BIASA

SEBAGAI SATUAN YANG SELALU HARUS SIAP SETIAP SAAT DI BUTUHKA KAPAN PUN SATUAN BRIMOB POLDA KALTIM DALAM HAL INI DETASEMEN A PELOPOR SUBDEN 3 SELALU MELATIH DIRI TAK MENGENAL WAKTU SESUAI DENGAN SEMBOYAN "TIADA HARI TANPA LATIHAN" UNTUK MEMPERSIAPKAN MENTAL DAN FISIK AGAR SELALU SIAP SAAT MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS YANG SELALU MENINGKAT INTENSITAS DAN KADAR NYA DARI WAKTU KE WAKTU, UNTUK ITU SEBAGAI BENTUK PROFESIONALISME SEBAGAI ANGGOTA BRIMOB,PADA TANGGAL 15 PADA PUKUL 00,01 WITA DI ADAKAN LATIHAN PANGGILAN LUAR BIASA YANG DI LAKSANAKAN DI LAPANGAN MAKO SATBRIMOB POLDA KALTIM BAGI ANGGOTA DETASEMEN A PELOPOR SATUAN BRIMOB POLDA KALTIM......

"BRAVO SUBDEN 3 PELOPOR"

Selasa, 17 Desember 2013

Sabtu, 07 Desember 2013

SUBDEN 3 PELOPOR DETASEMEN A BRIMOB KALTIM
KEMAMPUAN LAPANGAN BRIGADE MOBIL

Jumat, 06 Desember 2013



SUBDEN 3 PELOPOR DETASEMEN A BRIMOB KALTIM
KAMI BERLATIH UNTUK TERAMPIL DAN MAHIR
 INILAH PROFESIONALISME KAMI

 

Jumat, 29 November 2013

KEPALA SUB DETASEMEN 3 PELOPOR DETASEMEN A PELOPOR SATUAN BRIMOB KALTIM

KEPALA SUB DETASEMEN 3 PELOPOR
DETASEMEN A PELOPOR 
SATUAN BRIMOB KALTIM

OLAH RAGA PAGI BERSAMA SATUAN

PEMBINAAN FISIK

SEJARAH PELOPOR BRIMOB

Sejarah Brimob-Pelopor.
Ranger/Pelopor.
Dari berbagai peristiwa yang telah menunjukkan bahwa kemampuan dan profesionalisme anggota Mobrig harus ditingkatkan secara cepat. Untuk keperluan itulah maka pada tanggal 10 Juni 1954 berdiri Sekolah Pendidikan Mobile Brigade (SPMB) di Porong, Watukosek Jawa Timur.

Semenjak SPMB berdiri maka kiprah dan gerak Mobrig dalam aneka tugas semakin meningkat. Sementara itu, kualitas dan kuantitas kekacauan dalam negeri yang berbentuk aneka pemberontakan juga terus meningkat. Untuk mengatasi sekaligus mengantisipasi hal tersebut, kepala polisi memerintahkan kepala SPMB agar membentuk satuan khusus dalam bentuk kecil namun berkualitas tinggi. Dari berbagai alternative pilihan bentuk dan nama maka dipilihlah Ranger. Nama ini sebenarnya merupakan satuan khusus milik Amerika.

Perintah Kepala Polisi Jawatan Kepolisian Negara kepada SPMB untuk membentuk Ranger merupakan bentuk kepercayaan yang harus dijunjung tinggi. Meskipun pelaksanaannya tidak mudah. Hal ini disebabkan adanya berbagai keterbatasan, baik yang menyangkut dana maupun sumber daya manusianya. Disamping itu, berbagai persiapan harus dilakukan terlebih dahulu, baik yang menyangkut personil instruktur, sarana, bahan ajar, maupun pengetahuan – pengetahuan khusus yang belum dimiliki.

Dari sejumlah persiapan yang harus dilakukan, langkah pertama yang harus dilakukan oleh SPMB adalah membentuk tenaga – tenaga instruktur. Untuk membentuk instruktur yang berkualitas seperti Ranger luar negeri, SPMB menyeleksi para perwira instruktur guna dikirim keluar negeri secara bergelombang dalam rangka studi banding sekaligus mengikuti kursus kilat instruktur Ranger, baik yang berlangsung di Philipina, Jepang, maupun Amerika Serikat. Setelah mereka kembali ke SPMB, segera dilakukan uji coba pembentukan Ranger Indonesia Pertama.

Dalam pembentukan Ranger Indonesia Pertama ini dilakukan dengan menyeleksi sejumlah anggota polisi lulusan Sekolah Polisi Negara Sukabumi. Hasil yang didapat adalah yang lulus seleksi ada 15 orang Agen Polisi Kelas Dua. Dan kelima belas orang tersebut selesai mengikuti pendidikan Ranger Angkatan Pertama pada tanggal 20 Oktober 1956 sekaligus menandai lahirnya Ranger Indonesia. Selanjutnya mereka ditempatkan sebagai pembantu Instruktur Ranger. Usaha SPMB membentuk instruktur yang berkualitas dan para pembantu instruktur secara bertahap terus dilakukan hingga terbentuk kompi pertama Ranger Indonesia pada tanggal 14 September 1959 dengan sebutan Kompi 5994.

Secara esensial nama Ranger maupun Pelopor itu tetap satu, yakni satuan khusus yang dimiliki Polri untuk tugas – tugas khusus dalam rangka pengamanan dalam negeri yang berkadar tinggi. Perubahan nama Ranger ke Pelopor pada tahun 1961 dikarenakan pemerintah menghendaki jiwa nasionalisme bangsa terus dipertahankan dan ditumbuhkembangkan dan salah satu cara yang tepat ditempuh adalah mengubah istilah – istilah asing kedalam bahasa Indonesia yang baku dan benar. Dengan nama Pelopor bukan berarti bahwa kemampuan satuannya merosot, namun tetap berkualitas seperti ketika masih bernama Ranger. Dengan demikian, tugas pengabdian Pelopor merupakan kelanjutan yang telah dilakukan Ranger.